Laphenomenologierichirienne – Acara The Dare To Be The Next Superstar Season 2 telah berlangsung. Acara ini berhasil mendapatkan pemenang yaitu Gajah Gila dari kategori musik dan Arief Hadinata dari kategori seni rupa, yang sama-sama meraih juara pertama dan mendapatkan hadiah senilai Rp 100 juta. setiap.
Pihak penyelenggara Nathaniel W Utomo mengatakan bahwa pemenang Dare To Be The Next Superstar (DTBTNS) Season 2 pada kategori musik dan seni rupa merupakan yang terbaik dari segi juri yaitu Rekti Yoewono, Ronald Steven dan Nadia. Yustina di kategori musik, dan Oom Leo, Popo Mangun, Hana Madness, Bunga Fatia dan Streoflow di kategori seni visual. Peningkatan kualitas dan variasi karya finalis membuat penentuan pemenang DTBTNS Season 2 menjadi keputusan yang panas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh musisi dan artis muda berbakat yang telah berpartisipasi dalam DTBTNS Season 2. Antusiasme dengan hampir 1.000 submisi dan ketatnya proses seleksi di DTBTNS tahun ini, baik dalam menyeleksi finalis maupun pemenang, menjadi kebanggaan tersendiri. untuk kita. Selamat kepada para pemenang, semoga gelar DTBTNS Season 2 dengan berbagai pengalaman dan ilmunya bisa menjadi langkah yang baik untuk karirmu di bidang musik dan seni visual,” ujar Nathan.
Pengumuman pemenang DTBTNS season 2 disiarkan secara langsung pada tahap penjurian final pada Kamis (31/3) di channel Youtube Supermusic dan di website Superlive.id. Pada hari itu, para finalis mempresentasikan karya terbaik mereka di depan para juri untuk memperebutkan total hadiah sebesar Rs 450 juta. Karya seni visual dan musik yang dikembangkan oleh para finalis berdasarkan hasil workshop dan tantangan juri kemudian dinilai langsung oleh para ahli untuk menentukan pemenangnya.
Gajah Gila bersyukur dan bangga telah terpilih sebagai Juara DTBTNS Season 2 di kategori musik. Membawakan lagu mereka yang berjudul “Spelling Bee” dengan aransemen funk pop, karakter Mad Elephant begitu kental dengan paduan harmoni dari setiap staff dan vokal lembut dari vokal wanita. Mereka berhasil memenangkan hati para juri, serta curahan pujian karena tampil dengan semua kegembiraan mereka di atas panggung selama penjurian akhir dengan koreografi dan musik yang berselera tinggi.
“Yang pasti kami sangat senang bisa memberikan yang terbaik dan alhamdulillah kami bisa menjadi juara. Saya sangat terkejut ketika mengetahui bahwa submisi sudah mencapai hampir 1.000 karena persaingan semakin ketat, sampai babak terakhir penjurian. Di masa depan, kami akan terus bekerja dan mengembangkan bakat kami. Terima kasih Supermusic telah menyelenggarakan acara yang luar biasa ini! kata Crazy Elephant .
Rekti Yoewono mengungkapkan bahwa kualitas dan keragaman karya para finalis, serta perbedaan kriteria penjurian dari masing-masing juri, membuat sulit untuk dibahas di meja juri. Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan dan mencapai kesepakatan, terpilihlah Juara DTBTNS Season 2 pada kategori musik.
“Kami menentukan kelayakan pemenang berdasarkan kualitas komposisi dan aransemen, kemampuan tampil live dan showmanship, serta kemampuan menghibur di atas panggung. Semua finalis memiliki keunggulan di masing-masing kriteria tersebut dan memiliki kelayakannya masing-masing,” kata Rekti yang menjabat sebagai DTBSTNS menjadi juri selama dua tahun berturut-turut.
Bassist Mooner ini berharap para juara DTBTNS Season 2 kategori musik dan seni rupa ini memiliki semangat positif untuk berkarya lebih luas dengan potensi yang dimiliki. Selain itu, Rekti menilai ajang Dare To Be The Next Superstar (DTBTNS) harus kembali digelar tahun depan, karena merupakan ajang yang tepat untuk menjaring talenta-talenta Indonesia yang belum muncul ke permukaan.
Saya berharap semua juara dapat terus bekerja untuk memaksimalkan kelebihan yang berhasil mereka tunjukkan dan mengasah keterampilan yang mereka miliki selama mengikuti DTBTNS Season 2. Saya pikir sangat penting bahwa ada musim 3 DTBTNS dan saya berharap kualitasnya akan terus berlanjut. perbaiki agar lebih seru dan menarik, meski sebagai juri bisa pusing menilai,” kata Rekti diakhiri dengan tawa.
Referensi: